Jumat 08 Jan 2016 07:54 WIB

Angka Kemiskinan di Jawa Barat Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Angga Indrawan
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka kemiskinan di Jabar sejak 2015 mengalami peningkatan. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, pada 2015 banyak hambatan yang ditemukan Pemprov Jabar untuk menanggulangi angka kemiskinan.

Menurut Deddy, hambatan tersebut terjadi karena terbitnya perubahan UU No 23 Tahun 2014, mengenai bantuan hibah. Padahal, penanggulangan kemiskinan banyak mengandalkan bantuan tersebut.‬ Karena ada perubahan undang - undang 23 tahun 2014, maka anggaran 2015 tidak terserap secara optimal.  

"Sehingga tidak terserap semua, ternyata benar angka kemiskinan bertambah, meningkat 0,39 persen untuk tahun 2015,” ujar Deddy kepada wartawan, saat memimpin Rapat Evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 yang digelar di Ruang Rapat Papandayan, Gedung Sate, Kamis petang (7/1).

Berdasarkan data BPS Jabar, jumlah penduduk miskin di Jabar pada September 2015 sebanyak 4.485.654 orang. Kalau dibandungkan dengan Maret 2015, jumlah penduduk miskin bulan september mengalami kenaikan sebesar 49.955 orang atau 1,13 persen. Karena, jumlah penduduk miskin di Maret 2015 sebanyak 4.435.699 orang.

‪Selain itu, menurut Deddy, peningkatan kemiskinan salah satunya juga merupakan efek dari perlambatan ekonomi di 2015 lalu. Tentu bukan hanya mempengaruhi Jawa Barat, tetapi semua daerah. 

Namun, kata dia,  karena penduduk Jawa Barat besar, maka penambahan presentase kemiskinan sedikit saja, pengaruhnya besar. Oleh karena itu, Ia menggelar rapat evaluasi dengan kabupaten/kota sebagai sarana untuk menyusun strategi. kedepannya di 2016, diharapkan anggaran yang diemban pemerintah dapat terserap secara optimal. ‬

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement