Jumat 08 Jan 2016 06:45 WIB

‎Sektor Pariwisata Paling Siap Hadapi MEA

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Lansekap pantai dan Pura Uluwatu yang terletak di Uluwatu, Bali, salah satu obyek wisata yang menarik dikunjungi wisatawan.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Lansekap pantai dan Pura Uluwatu yang terletak di Uluwatu, Bali, salah satu obyek wisata yang menarik dikunjungi wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menilai dari segi kualitas dan kuantitas, tenaga kerja sektor pariwisata paling siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi, mereka siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya.

"Standard kompetensinya sudah sama dengan negara-negara lain. Sebagai contoh standard cleaning service di hotel A pasti sama dengan hotel B di negara lain, “ ujar Menaker Hanif di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (7/1).

Sektor pariwisata merupakan salah satu dari delapan bidang profesi yang telah disepakati dalam penerapan MEA yang dimulai 31 Desember 2015. Bidang sektor lainnya yakni arsitek, perawat, insinyur, surveyor, dokter umum, dokter gigi, dan akuntan.

Selama ini, Kemnaker dan Kementerian Pariwisata beserta seluruh stakeholder terkait terus bekerja sama meningkatkan kompetensi kerja para tenaga kerja yang bergerak di bidang pariwisata, termasuk menyiapkan standard kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).

Banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata telah banyak tersebar di negara-negara ASEAN. "Kompetensi mereka tidak kalah, apalagi ditunjang dengan sekolah-sekolah pariwisata yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja," kata Hanif.  

Menyangkut strategi menghadapi persaingan dengan negara lain, dia mengatakan strategi untuk memenangkan persaingan di tingkat ASEAN adalah penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional sebagai modal utama. Di sinilah peranan lembaga pendidikan dan pelatihan menjadi sangat vital untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement