Jumat 08 Jan 2016 03:25 WIB

Pangandaran Butuh Lebih Banyak Penjaga Pantai

Rep: Fuji E Permana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pantai Pangandaran
Foto: .
Pantai Pangandaran

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran memiliki banyak objek wisata air. Pantainya membentang pangang dari timur ke barat. Namun, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Pangandaran menilai, jumlah life guard (penjaga pantai) yang ada di Kabupaten Pangandaran masih sangat kurang.

Ketua Balawisata Kabupaten Pangandaran, Dodo Taryana mengatakan, di Kabupaten Pangandaran baru ada 30 personel life guard. Jika hari-hari biasa, sebanyak 30 personel bisa bekerja efektif untuk menjaga wisatawan yang berenang di pantai. Tapi, di hari libur biasanya banyak pengunjung yang berenang di pantai. Sehingga jumlah 30 penjaga pantai terasa masih sangat kurang.

"Dari 30 personel life guard sebanyak 26 personel ditempatkan di pantai Pangandaran dan empat personel lainnya di pantai Batu Karas," kata Dodo kepada Republika, Kamis (7/1).

Sementara, objek wisata di beberapa pantai lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran belum memiliki life guard. Begitu pula dengan objek wisata body rafting di Green Canyon dan Citumang belum memiliki life guard. Menurut Dodo, dibeberapa objek wisata lain selain pantai Pangandaran dan Batu Karas memang ada penjaganya, biasanya masyarakat setempat yang menjaganya.

Dikatakan Dodo, tingkat kecelakaan di pantai juga sangat tinggi. Terutama di pantai barat Pangandaran yang memiliki panjang pantai sekitar 7 km. Sementara, para pengunjung tidak semuanya dapat berenang. Arus laut juga terus berubah-ubah. Menurutnya, mengingat banyaknya pantai di Kabupaten Pangandaran sudah seharusnya ada penjaga pantai atau life guard untuk membantu menjaga keselamatan pengunjung.

"Selama liburan natal dan tahun baru kemarin ada sebanyak 30 kali kecelakaan di laut tapi beruntung semuanya terselematkan dan tidak ada korban jiwa," ujar Dodo.

Dodo mengungkapkan, jika dirata-ratakan dalam satu tahun ada sekitar 200 kasus kecelakaan di laut. Sebab banyak pengunjung yang tidak bisa berenang di laut. Kebanyakan mereka yang meninggal akibat tenggelam dan terseret ombak karena berenang di luar jam kerja Balawista.

Balawista mulai bekerja pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Ada juga wisatawan yang berenang di pantai di tempat yang tidak ada life guard. Sehingga saat ia terseret ombak, tidak ada yang menolongnya.

Dodo menerangkan, efektifnya Kabupaten Pangandaran memiliki 150 personel penjaga pantai. Sebab, segala bentuk wisata air seharusnya memiliki life guard yang menjaga wisatawan. Sebanyak 150 personel diperkirakan cukup untuk menjaga semua objek wisata pantai dan sungai di wilayah Kabupaten Pangandaran.

Ia berharap, kedepannya Balawista bisa bekerjasama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Baru ada delapan kabupaten yang memiliki Balawista. Sementara, di Indonesia wilayah lautannya lebih luas daripada daratan. Maka diharapkan kedepannya di setiap pantai yang menjadi objek wisata diharuskan ada penjaga pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement