REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menyebutkan permasalahan pembebasan lahan pada rute KRL dari stasiun Batu Ceper ke bandara Soekarno-Hatta cuma sekitar empat persen. Ia yakin KRL bandara dapat beroperasi sesuai target yaitu di awal tahun 2017.
Edi mengatakan KAI sudah menyanggupi permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengoperasikan KRL bandara pada semester 1 tahun 2017. Hingga saat ini, pihaknya mengaku sedang melakukan pengerjaan proyek mulai dari infrastrutur utama maupun pendukung. Ia menampik jika pembangunan dari stasiun Batu Ceper hingga Soetta terkendala belum selesainya pembebasan lahan.
"Tidak ada kendala lahan, sekarang semuanya sedang dilakukan pengerjaan. Kendalanya kecil cuma 3-4 persen saja," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (6/1).
Lebih lanjut, ia menjelaskan dari sekitar 800 bidang tanah yang ingin dibebaskan di wilayah tersebut, hanya ada 100 yang menggugat. Ia mengaku pihak KAI sudah menempuh sesuai jalur hukum supaya pembebasan lahan dapat dilakukan.
"KAI sebenarnya sudah menang di pengadilan tapi ada yang banding jadi paling lambat diputuskan sekitar Januari ini," ujarnya.
Diketahui, proyek pembangunan kereta Bandara dilakukan oleh PT KAI dalam hal pembangunan prasarana infrastruktur antara lain berupa pengadaan lahan, signaling, listrik aliran atas, pembangunan stasiun di luar kawasan Bandara Soekarno-Hatta.