Rabu 06 Jan 2016 21:09 WIB

Harga Turun, Premium dan Solar Langka di Sumut

Rep: Issha Harruma/ Red: Karta Raharja Ucu
 Antrean pengendara sepeda motor untuk mengisi BBM.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Antrean pengendara sepeda motor untuk mengisi BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Turunnya harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar memicu kelangkaan di sejumlah daerah di Sumatra Utara. Kelangkaan terjadi di antaranya di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara dan Padang Sidempuan. Sejumlah SPBU di daerah-daerah ini menyatakan stok habis.

Pengguna bensin pun terpaksa beralih sementara ke Pertamax yang harganya lebih mahal dan tidak mengalami penurunan harga. "Kondisi ini terjadi sejak kemarin. Harga premium memang turun, tapi stoknya tidak ada di SPBU. Kami terpaksa pakai Pertamax," kata salah satu konsumen yang mengisi BBM di SPBU Jalan Serma Lian Kosong, Padang Sidempuan, Charles Ritonga, Rabu (6/1).

Untungnya, kelangkaan ini hanya terjadi di SPBU. Premium masih tetap dapat ditemui pengendara pada pedagang eceran di pinggir jalan. "Harganya lebih mahal, minimal selisihnya Rp 1.000 per liter dibandingkan harga di SPBU," ujar Saut, salah satu pengendara. Kelangkaan solar juga diketahui terjadi di lintasan menuju Kabupaten Karo, mulai dari Pancur Batu hingga Sibolangit.

Area Manager Communication and Relations PT Pertamina Sumatera Bagian Utara, Fitri Erika mengklaim, hari ini, pihaknya sudah menambah pasokan BBM ke SPBU-SPBU hingga 40 persen di atas kebutuhan normal. "Penambahan ini untuk memenuhi lonjakan permintaan konsumen," kata Fitri.

Fitri menjelaskan, pasca pemberlakuan harga baru pada 5 Januari kemarin, memang terjadi peningkatan konsumsi BBM di Sumut. Konsumsi premium di Sumut yang normalnya 4.400 kiloliter, pada 5 Januari kemarin mengalami peningkatan menjadi 5.047 kiloliter atau naik 14 persen.

Konsumsi solar pun ikut meningkat 26 persen  di hari yang sama, yaitu 3.282 kiloliter. Sebelumnya, konsumsi normal harian BBM jenis ini hanya 2.600 kiloliter.

"Saat ini, ketersediaan stok di lima terminal BBM kita dalam jumlah yang sangat cukup. Stok premium hari ini 41.800 kiloliter dan solar 45 ribu kiloliter," ujarnya.

Seperti diberitakan, pemerintah resmi menurunkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar mulai Selasa (5/1). Premium turun dari harga Rp 7.300 menjadi Rp 6.950 dan solar turun dari Rp 6.700 menjadi Rp 5.750.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement