Rabu 06 Jan 2016 17:46 WIB

Dinas Bina Marga: Relokasi Makam Solusi Terbaik

Rep: c26/ Red: Friska Yolanda
Petugas membersihkan komplek makam di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Jumat (27/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas membersihkan komplek makam di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Perencanaan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Agus Hidayat mengatakan wajar jika ada warga yang menolak atas rencana pembangunan jalan alternatif di TPU Pandu dengan berbagai alasan. Namun menurutnya, wacana ini merupakan solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan di sekitar Jalan Pasteur dan Jalan Pajajaran. 

"Kalau terganggu pasti ada, tapi kita memikirkan ini sebagai solusi yang lebih jauh," kata Agus saat dihubungi, Rabu (6/1).

Apalagi, jalan menuju Bandara Husein Sastranegara ditutup. Jadi, pengendara harus memutar lewat Jalan Pasteur yang menambah kemacetan.

Karenanya, jalan tembus tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mempermudah akses menuju bandara tanpa harus memutar dan menambah kemacetan di Jalan Pasteur.

(Baca: 600 Makam di Bandung Direlokasi Jadi Jalan Alternatif)

Ia berharap Dinas Pemakaman dan Pertamanan bisa menyosialisasikan kepada warga perihal kebijakan ini. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Kepala Seksi Ruang Milik Jalan DBMP Yul Zulkarnain mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir wacana ini berdampak negatif. Justru jika dibangun jalur alternatif, kawasan itu bisa semakin maju dan berkembang.

"Sebenarnya enggak perlu takut macet, malah ada nilai tambah, harga tanah naik," ujar Yul.

(Baca juga: Warga Tolak Lahan TPU Jadi Jalan Alternatif)

Untuk menghindari kemacetan menurutnya akan dikaji rekayasa lalu lintasnya. Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir akan macet. Apalagi ini menjadi kepentingan memudahkan akses banyak orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement