REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Serapan anggaran Pemkot Bogor pada 2015 mencapai 72,48 persen. Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, angka itu didapat berdasarkan surat perintah pencairan dana (SP2D) yang disampaikan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Serapan anggaran 2015, kata Bima, masih menjadi pembahasan untuk evaluasi Pemkot Bogor. Menurut ia, hal itu penting agar Pemkot mengetahui kegiatan yang terealisasi dan berapa anggaran yang terserap.
"Juga, berapa yang tidak terealisasi dan apa penyebabnya secara makro," kata Bima, Selasa (5/1).
Penyebab tidak terserapnya anggaran akan segera dievaluasi dengan memanggil kepala dinas terkait yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setelah melakukan rapat koordinasi, Bima akan mengungkapkan penyebab dan strategi untuk meningkatkan daya serap anggaran dan pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi warga.
"Semua sedang dievaluasi dan sedang dipelajari dari beberapa catatan di tahun 2015 lalu," kata ia.
Untuk program pad a2016, Bima akan fokus merealisasikan enam skala prioritas. Di antaranya, penataan transportasi, penataan pedagang kaki lima (PKL), pengelolahan sampah, Kota Sejuta Taman, pengentasan kemiskinan, dan reformasi birokrasi.