REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Universitas Sangga Buana (USB) menjadi salah satu perguruan tinggi yang peduli dengan ancaman Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk kesekian kali, USB menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Peran Perguruan Tinggi di tengah MEA’
Seminar berlangsung di Gedung Serbaguna USB, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Selasa (5/1). Hadir sekitar 200 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen. Kali ini, USB sengaja menghadirkan nara sumber dari Anggota DPR-RI Arief Suditomo, Direktur Kerja Sama Ekonomi Asean Kementerian Luar Negeri RI Ina Hagniningtyas Krisnamurthi dan Rektor USB Dr Asep Effendi SE M.Si PIA.
Rektor USB Dr Asep Effendi SE M.Si PIA mengatakan, MEA tidak boleh dianggap sepele. Kata dia, MEA memiliki tiga pilar utama, yaitu Masyarakat Keamanan Asean, Masyarakat Ekonomi Asean dan Masyarakat Sosial Budaya Asean.
Oleh karena itu, pihaknya berkewajiban mengampanyekan gerakan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM), mereformasi regulasi, meningkatkan laju ekspor, perbaikan infrastruktur dan menciptakan entrepreneurship society.
Kata Asep, sudah saatnya nilai kewirausahaan menjadi karakter bangsa. Dia mengakui, dengan cara demikian maka persoalan ekonomi di Tanah Air bisa teratasi, termasuk dalam menghadapi MEA. Dia mengakui, saat ini entrepreneurship belum mengarakter di masyarakat.
Khusus kepada mahasiswa USB, pihaknya sengaja menanamkan nilai kewirausahaan, agar mengarakter pada kehidupan sehari-harinya.Dia mengungkapkan, tidak kurang dari 70 persen lulusan USB sudah berstatus bekerja dan berpenghasilan sejak mereka masih kuliah.
Direktur Kerja Sama Ekonomi Asean Kementerian Luar Negeri RI Ina Hagniningtyas Krisnamurthi mengapresiasi langkah USB dalam melahirkan wirausahawan baru. Menurur dia, langkah itu merupakan solusi dalam mengikis dampak negatif dari MEA.
Ina menyatakan, kalangan Perguruan Tinggi berpotensi melahirkan SDM yang berdaya saing dalam menghadapi MEA. Untuk itu, ungkap dia, dibutuhkan kerjasama akademik dan mobilisasi pemuda.