Selasa 05 Jan 2016 22:31 WIB

Bulog Banyumas Siap Pasok Raskin Hingga Maret 2016

Rep: Eko Widiyatno / Red: Andi Nur Aminah
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.
Foto: Antara/Arief Priyono
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ketersedian stok beras miskin (raskin) di Bulog Banyumas, menurut Juru Bicara Bulog Sub Divre IV Banyumas, Priyono masih mencukupi hingga Maret 2016. Ketersediaan stok tersebut, termasuk stok beras yang diserap Bulog dalam program pengadaan beras premium.

"Jadi tidak ada masalah. Kalau jumlah RTS-nya masih masih sama dengan tahun 2015, stok beras yang kita miliki masih cukup untuk memenuhi kebutuhan raskin hingga Maret 2016. Kecuali kalau nantinya ada penambahan jumlah RTS," jelasnya, Selasa (5/1). 

Belum adanya peraturan pemerintah yang mengatur soal pelaksanaan penyaluran raskin, membuat penyaluran raskin di daerah ini belum bisa dilaksanakan. "Kami masih menunggu peraturan pemerintah mengenai soal penyaluran raskin tahun 2016. Selama peraturannya belum turun, kita belum bisa menyalurkan raskin," kata Priyono.

(Baca Juga: Bulog Masih Tunggu Intruksi Penyaluran Raskin 2016).

Berdasarkan data selama ini, kebutuhan beras untuk penyaluran raskin di empat kabupaten wilayah eks Karesidenan yang menjadi tanggung jawab Bulog Banyumas, mencapai 6,25 ribu ton per bulan. Jatah raskin sebanyak itu dibagikan pada 415.333 Rumah Tangga Sasaran (RTS), dengan rincian 124.442 KK di Kabupaten Banyumas, 140.943 KK di Kabupaten Cilacap, 96.497 KK di Kabupaten Purbalingga, dan 81.878 KK di Kabupaten Banjarnegara.

Priyono mengakui, sejak akhir Desember 2015 lalu, Bulog Banyumas memang sudah tidak bisa lagi melakukan penyerapan beras atau gabah petani. Hal ini karena di wilayah Banyumas, sudah tidak ada yang panen. Bahkan musim tanam yang mengalami kemunduran hingga Desember 2015, juga akan menyebabkan musim panen raya petani juga akan mundur pada Maret-April 2016.

Berdasarkan kondisi seperti ini, Priyono memperkirakan Bulog Banyumas baru bisa kembali melakukan penyerapan beras petani pada Bulan April. ''Untuk mengisi kekurangan stok persediaan beras yang mungkin terjadi pada Bulan April, mau tidak mau nanti akan ada pergeseran stok dari kantor bulog yang masih memiliki stok. Jadi, saya kira tidak ada masalah,'' jelasnya. 

Mengenai kemungkinan adanya pasokan beras impor ke gudang Bulog Banyumas, Priyono menegaskan, sampai saat ini tidak ada beras impor yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas. ''Kita masih mengandalkan beras hasil pengadaan kita sendiri. Belum ada beras impor yang masuk Banyumas,'' jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement