REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar masih memiliki sejumlah permasalahan anak-anak yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah pembinaan anak guna mengurangi kekerasan terhadap masyarakat, seperti mencuri dan kericuhan.
Menghadapi polemik ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyiapkan berbagai program dengan melibatkan sejumlah satuaan kerja perangkat daerah (SKPD), salah satunya melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (BPPA).
Kepala BPPA Kota Makassar Tenri Palallo mengatakan, kekerasan yang dilakukan oleh anak di bawah umur memang tidak bisa dihilangkan dalam waktu singkat. Fenomena ini pun harus diatasi dengan melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah daerah hingga keluarga yang menjadi orang terdekat.
BPPA Makassar sedikitnya memiliki tiga program dalam mengentaskan kekerasan oleh anak di bawah umur. Program unggulan yang digenjot Pemkot Makassar adalah mengembangkan Forum Anak sebagai jembatan pemerintah kepada setiap anak di semua pelosok daerah.
"Dengan pengembangan forum anak, mereka diharapkan bisa mengajak semua anak dari berbagai kalangan untuk menjauhi aksi kekerasan, dan berpaling mengerjakan program yang bermanfaat bagi mereka," ujar Tenri Palallo, Selasa (5/1).
Dia juga menjelaskan, masih ramainya kekerasan oleh anak di bawah umur dikarenakan keluarga mereka yang belum bisa memberikan penghidupan layak. Sehingga anak yang memiliki keinginan, kebutuhannya tidak bisa terpenuhi oleh keluarganya. Hal ini membuat anak tersebut rela melakukan kekerasan dan pencurian untuk menutupi kebutuhan finansial mereka sendiri.
Untuk menanggulangi masalah perekonomian ini, Pemkot Makassar membuat program 'Perempuan Penggerak Lorong'. Dengan kegiatan ini, para ibu rumah tangga khususnya yang berada di pemukiman padat penduduk dan terkesan kumuh, bisa meningkatkan pendapatan keluarga yang dipastikan berpengaruh pada sikap anak-anak mereka, maupun lingkungan sekitarnya.
Sementara untuk memberikan pendidikan yang lebih baik, BPPA Makassar juga sudah membuat program 'Pojok Baca'. Dengan menggunakan mobil keliling.