Selasa 05 Jan 2016 16:45 WIB

Jumlah Penduduk Miskin di Sumut Meningkat

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga miskin.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga miskin.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada September 2015 tercatat sebanyak 1.508.140 orang atau atau 10,79 persen dari total penduduk Sumut.

Jika dibandingkan pada bulan Maret 2015, angka ini bertambah 44.470 dari total 1.462.670 orang atau 10,53 persen dari total penduduk.

"Pada kurun waktu sama, penduduk miskin di desa bertambah 16.010, dari sebesar 764.370 orang pada Maret 2015 menjadi 780.380 orang pada September 2015. Sedangkan di perkotaan, pertumbuhan penduduk miskin menjadi 727.760 orang dari 699.300 orang pada Maret 2015," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono.

Wien menjelaskan, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan jumlah penduduk miskin, yakni inflasi, penurunan nilai tukar petani (NTP) dan peningkatan angka pengangguran terbuka. Ia menyebut, pada periode Maret hingga September 2015 telah terjadi inflasi sebesar 3,29 persen.

"Inflasi terbesar terjadi pada subkelompok bumbu 21,1 persen, daging 10,5 persen dan jasa pendidikan 9,06 persen," ujarnya.

Untuk NTP, Wien menjelaskan, sejak Maret 2015 hingga September 2015 terus menurun dari 99,09 persen menjadi 98,19 persen. Sementara untuk angka pengangguran meningkat dari 6,39 persen pada Februari 2015 menjadi 6,71 persen pada Agustus 2015.

Adapun garis kemiskinan Sumut yang digunakan pada September 2015, yakni Rp 366.137 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan garis kemiskinannya Rp 379.878 sedangkan pedesaan Rp 352.637. Garis kemiskinan ini digunakan sebagai batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang.

"Penduduk miskin adalah mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan tersebut," kata Wien. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement