REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Bupati Kulonprogo, DIY, Hasto Wardoyo menolak mobil dinas baru. Hal tersebut ia lakukan demi kepentingan pembangunan. Berdasarkan keterangan ajudan Bupati, Hendri, Hasto sampai saat ini masih menggunakan mobil dinas bupati sebelumnya, berupa jeep.
"Dulu sempat ditawari pengadaan mobil baru. Tapi bapak menolak. Kata beliau Kulonprogo ini kabupaten miskin, jadi uangnya lebih baik dipakai bangun jalan dan bedah rumah. Pokoknya yang bersifat padat karya," tutur Hendri pada Republika.co.id, Senin (4/1).
Bupati Hasto mengakui sengaja menolak pengadaan mobil dinas pribadi di masa pemerintahannya. "Kita masih punya 925 kilometer alan rusak, untuk apa beli mobil baru. Mending uangnya dipakai benerin jalan," ujarnya.
Sejak awal menjabat sebagai bupati, Hasto mulai fokus memperbaiki sarana umum berupa jalan. Belum genap dua tahun ia menjabat, saat ini jalan yang telah diperbaiki di Kulonprogo mencapai 85 persen atau sekitar 780 kilometer.
Proyek perbaikan jalan sendiri menggunakan sistem swadaya berbasis gotong rotong. Pemerintah bersama rakyat melaksanakan program tersebut tanpa keterlibatan pihak ketiga. Menurut Hasto, cara ini lebih hemat.
Jika dengan penggunaan pihak ketiga perbaikan jalan dapat menghabiskan dana Rp 300 juta maka dengan sistem swadaya dana yang dihabiskan hanya Rp 60 juta. Hasto menargetkan perbaikan jalan di Kulonprogo dapat selesai pada dua tahun mendatang.