Senin 04 Jan 2016 05:43 WIB

'Masuki Usia 70 Tahun, Kemenag Harus Serius Berbenah'

Rep: Marniati/ Red: Hazliansyah
 Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sidang Isbat penetapan tanggal 1 Ramadhan 1434 H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (8/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) merayakan hari jadinya yang ke-70. Ketua ormas PB Al Washliyah Amran Arifin mengatakan, di usia yang ke 70 tahun ini Kementerian Agama diharapkan dapat terus melakukan perbaikan.

"Harapan tokoh nasional dan para ulama dengan berdirinya Kemenag sangat besar. Agar bangsa ini menjadi bangsa yang saleh pribadi dan sosial," ujar Ketua PB Al Washliyah  Amran Arifin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/1).

Ia menjelaskan, berderet pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai telah menanti Kementerian Agama. Mulai dari masalah haji, pendidikan Islam yang pilih kasih, kerukunan umat beragama yang tidak ditangani secara serius dan setumpuk masalah lainnya.

Seperti persoalan Tolikara, Singkil dan terompet berbahan kertas Alquran. Kemenag tidak pernah melakukan ekspose terbuka kepada publik apa yang menjadi masalah, siapa pelaku, apa motifnya. Sehingga masyarakat berfikir investigasi tidak pernah dilakukan .

Ia melanjutkan, Kemenag juga harus membuka diri diusianya yang sudah 70 tahun ini. Seluruh ormas keagamaan pasti akan medukung program Kementerian Agama sepanjang Kemenag memperlakukan seluruh ormas keagamaan dengan sama. Khusunya terkait komposisi struktural yang harus mampu merepresentatifkan seluruh ormas keagamaan.

"Jangan tidak seimbang. Ini juga akan menyulut kecemburuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement