Senin 04 Jan 2016 00:11 WIB

Kabupaten Tangerang Siaga Banjir

Rep: c36/ Red: Hazliansyah
Seorang warga mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir bandang di Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuak Sikapiang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (16/12).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seorang warga mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir bandang di Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh, Nagari Air Manggis, Kecamatan Lubuak Sikapiang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG -- Status siaga banjir ditetapkan di Kabupaten Tangerang mulai awal Januari. Tercatat ada sembilan kecamatan rawan banjir di wilayah kabupaten tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, mengatakan status siaga banjir disebabkan potensi meningkatnya curah hujan di wilayah setempat.

"Di beberapa wilayah utara kabupaten memang sudah tampak meningkatnya curah hujan. Hanya saja situasinya belum ekstrem," jelas Teteng kepada Republika.co.id, Ahad (3/1).

Menurut dia, potensi banjir di Kabupaten Tangerang pada tahun ini masih sulit diprediksi. Untuk sementara, wilayah Kecamatan Tigaraksa sudah mendapatkan penanganan khusus karena mengalami banjir pada Desember 2015.

Di kecamatan itu ada tiga titik banjir yang kini terus dipantau kondisinya, yakni Kelurahan Kadu Agung, Desa Megarsari dan Desa Cisereh. Ketiga kelurahan berada di wilayah cekungan aliran Sungai Cimanceuri.

(baca: Puncak Musim Hujan Diprediksi Pertengahan Januari Hingga Februari)

Teteng melanjutkan, ada delapan kecamatan lain yang menjadi wilayah rawan banjir. Kedelapan wilayah itu yakni Kecamatan Jayanti, Kecamatan Kresek, Kecamatan Kronjo, Kecamatan Pasarkemis, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Mauk, Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi.

"Antisipasi di sembilan wilayah banjir sudah kami siapkan posko banjir dan relawan siaga banjir. Keperluan air bersih  saat banjir juga mulai disiapkan," tambahnya.

Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono R Prabowo, mengatakan intensitas curah hujan pada Januari diperkirakan semakin meningkat.

"Karenanya, masyarakat yang berada di wilayah potensial banjir dan tanah longsor sebaiknya meningkatkan kewaspadaan," ujar Mulyono.

BMKG juga memprediksi adanya puncak musim hujan di beberapa wilayah Indonesia pada Januari. Gejala cuaca ekstrim pun akan mulai tampak pada Januari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement