REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kekeringan yang melanda areal pertanian di Kabupaten Indramayu pada musim kemarau 2015, tak hanya berdampak pada tanaman padi. Ribuan hektare tanaman kedelai juga mengalami puso (gagal panen) hingga menyebabkan target produksi tak tercapai.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako menyebutkan, luas areal tanaman kedelai reguler di Kabupaten Indramayu mencapai 33 ribu hektare. Selain itu, adapula areal tanaman kedelai dari bantuan APBN seluas 1.000 hektare.
"(Dari luas areal 33 ribu hektare) Sebanyak 1.879 hektare mengalami puso akibat fenomena el nino," kata Firman kepada Republika.co.id, akhir pekan kemarin.
Sedangkan 1.000 hektare lahan kedelai bantuan dari APBN, baru dilakukan penanaman pada akhir Desember 2015.
Firman menjelaskan, untuk produksi kedelai di Kabupaten Indramayu, ditargetkan mencapai 55.760 ton. Namun, hingga penghujung 2015, target produksi yang tercapai baru 43.587,92 ton (78,17%).
Firman menerangkan, selain puso akibat fenomena el nino, tak tercapainya target produksi tersebut juga disebabkan masih adanya lahan yang belum panen. Dari luas lahan 33 ribu hektare, yang belum panen seluas 4.055 hektare.
"Insya Allah Februari - Maret panennya," tutur Firman.
Ketika ditanyakan areal tanaman kedelai di Kabupaten Indramayu, Firman menyebutkan, tersebar di sepuluh kecamatan. Yakni Kecamatan Kroya, Terisi, Gantar, Kedokanbunder, Tukdana, Lohbener, Jatibarang, Losarang, Krangkeng, dan Sukagumiwang.