REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kecelakaan lalulintas (laka lantas) di wilayah hukum Polres Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan. Jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas ikut menurun.
Kabag Ops Polres Kabupaten Tasikmalaya, Kompol Rikky Aries Setiawan mengatakan, jumlah kejadian laka lantas di 2015 turun sebesar 15,65 persen. Turun sebanyak 18 kasus laka lantas. Di 2014 tercatat ada 115 kejadian laka lantas, sementara di 2015 tercatat ada 97 kejadian laka lantas.
"Korban meninggal dunia akibat laka lantas terjadi penurunan," kata Kompol Rikky kepada Republika.co.id, Ahad (3/1).
Di 2014 tercatat ada 29 korban meninggal dunia, tahun berikutnya menurun menjadi 24 korban meninggal dunia akibat laka lantas.
Sementara korban luka berat mengalami kenaikan meski jumlah kejadian laka lantas menurun.
Di 2015 ada sebanyak 59 korban luka berat. Pada tahun sebelumnya tercatat ada 41 korban luka berat akibat laka lantas. Korban luka ringan di 2014 ada sebanyak 156 orang, di 2015 tercatat ada 92 orang.
Sementara, di wilayah hukum Polres Kota Tasikmalaya, pada tahun 2015 laka lantas kerap terjadi di jalur nasional. Di jalur utama antara Kecamatan Kadipaten sampai Rajapolah.
Kapolres Kota Tasikmalaya, AKBP Asep Saepudin mengatakan, penyebab terjadinya laka lantas di jalur tersebut karena human error atau kelalaian pengendara.
"Korban yang meninggal dunia akibat laka lantas kebanyakan pengendara roda dua," kata AKBP Asep.
Menurutnya, human error bisa terjadi karena faktor kelelahan dan kendaraan yang tidak siap. Jika dirata-ratakan, pola waktu kejadian laka lantas di jalur Kadipaten sampai Rajapolah sekitar pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Kontur jalan yang naik turun dan berkelok-kelok bisa mengakibatkan pengendara kelelahan dan akhirnya terjadi human error.