Senin 04 Jan 2016 02:38 WIB

Mudik 2016, KAI Punya Kereta Baru Eksekutif

Salah satu gerbong kereta PT KAI.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Salah satu gerbong kereta PT KAI.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Kereta Api Indonesia memesan kereta api baru kelas eksekutif khusus untuk menyambut Lebaran 2016 ke PT Industri Kereta Api (INKA).

"Saat ini sedang dalam tahap pengerjaan dan akan dioperasikan menjelang arus mudik Lebaran tahun ini," ujar Manajer Pemasaran dan Angkutan PT KAI Daerah Operasional VIII Surabaya Sujarwo kepada wartawan di Surabaya, Ahad.

Menurut dia, adanya kereta baru akan menambah pilihan bagi pengguna jasa dan mampu mengantisipasi kepadatan penumpang yang memang terjadi rutin setiap tahunnya ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dari sejumlah kereta api yang dipesan, kata dia, daerah operasional VIII Surabaya akan mendapat jatah satu unit kereta api yang kelasnya sama dengan KA Argo Bromo.

"Kami mendapat satu unit kereta api eksekutif yang kelasnya sama dengan KA Argo Bromo," ucapnya.

Kereta api baru yang belum memiliki nama tersebut diplot untuk jurusan Surabaya-Jakarta pulang pergi dan mempunyai penambahan fasilitas dibandingkan kereta eksekutif lainnya.

"Fasilitas dan pelayanan tentu kami tingkatkan dan akan berbeda dengan sebelumnya. Intinya, kereta api baru, kualitas pelayanan juga pasti baru," katanya.

Sementara Humas PT INKA Fathor Rosid kepada wartawan beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mengerjakan 44 kereta pesanan dari PT KAI yang akan digunakan untuk angkutan Lebaran 2016.

"Ditargetkan, pemesanan 44 kereta tersebut selesai sebelum masa angkutan Lebaran tahun 2016," katanya.

Pemesanan kereta ke PT INKA tak perlu diragukan lagi karena pengerjaan dilakukan perusahaan milik negara yang berdiri sejak 1981 di Kota Madiun tersebut diakui kualitasnya, bahkan dari luar negeri.

Hal itu terbukti dengan banyaknya pesanan pembuatan kereta api yang berasal dari luar negeri sepanjang tahun 2015, salah satunya dari Bangladesh yang memesan 150 unit kereta penumpang dengan proyek senilai 72 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 900 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement