Ahad 03 Jan 2016 14:54 WIB

Kakorlantas: Tak Ada Kemacetan Parah Kendaraan Arus Balik

Kakor Lantas Polri Irjen Condro Kirono meninjau ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (11/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kakor Lantas Polri Irjen Condro Kirono meninjau ruas jalan tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) Irjen Condro Kirono menyatakan tidak ada antrean kendaraan yang parah, pada arus balik liburan tahun baru.

"Ini sudah kelihatan dari hari Sabtu (2/1), sudah kelihatan peningkatan volume. Saya pantau laporan dari seluruh wilayah, dari Jakarta tadi melaporkan, itu terpantau tidak ada antrean yang cukup panjang karena memang angkutan berat sudah tidak dioperasionalkan hari ini," kata di Stasiun Besar Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ahad (3/1).

Condro melanjutkan, bahwa pada saat arus mudik liburan Natal dan tahun baru terjadi kepadatan arus kendaraan setelah sampai di Pejagan karena sedang ada pekerjaan pengecoran pada ruas tol darurat yang pernah difungsikan saat arus Lebaran 2015.

Oleh karena ada pekerjaan pengecoran, kata dia, ruas tol darurat tersebut tidak difungsikan sehingga petugas pagar betis yang terdiri atas personel Polri, TNI, dan pemerintah daerah dimaksimalkan. Selain itu, lanjut dia, pada perlintasan-perlintasan kereta api di Pejagan diberlakukan sistem buka-tutup dan arus kendaraan dialihkan melalui Cirebon.

Disinggung mengenai perbaikan di sejumlah ruas jalan yang berdampak pada kemacetan, dia mengatakan bahwa penanggung jawab pekerjaan tersebut ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menurutnya, hasil survei yang dilakukan Polri serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah diinformasikan serta dibuatkan rekomendasi.

"Sekiranya ada beberapa spot yang perbaikan itu agar segera diperbaiki atau mungkin pada saat padat ini tidak ada pekerjaan. Memang selama ini untuk mengejar kegiatan Lebaran Tahun 2016, baik yang tol darurat maupun beberapa infrastruktur," katanya.

Ia mengharapkan dengan koordinasi yang solid antarkementerian dan Polri serta TNI, semua bisa lebih lancar walaupun padat.

Terkait ruas jalan Daendels di jalur lintas selatan selatan (JLSS) Jateng yang dijadikan sebagai jalur alternatif, dia mengatakan bahwa dengan semakin banyak akses infrastruktur alternatif akan meringankan petugas pengamanan, meningkatkan perekonomian, dan masyarakat ada alternatif lain.

"Cuma yang Daendels itu kan tentunya pengamanan pada malam hari, patroli harus lebih ditingkatkan karena daerah-daerah di situ (jalan Daendels) gelap. Itu yang menjadi perhatian dari Kepolisian," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement