REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bandara baru Kulon Progo di Kecamatan Temon, Kulon Progo, DIY, yang akan mulai dibangun pada Mei 2016 akan dilengkapi dengan layanan kereta api.
Menurut Direktur Operasional PT KAI, Bambang Eko Martono, pemerintah akan mulai melakukan pembangunan rel kereta api menuju bandara baru Kulon Progo pada 2019 nanti.
"Pembangunannya 2019 untuk kereta apinya," kata Bambang di Stasiun Tugu Yogyakarta, DIY, Ahad (3/1).
Lebih lanjut, Bambang mengatakan pembangunan rel kereta api tersebut membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan. Menurut dia, jarak tempuh kereta bandara ini sekitar 40 kilometer.
"Jarak tempuhnya dari Yogya 40 km-an. Nanti misalnya di stasiun kedundang. Stasiun kedundang itu sekitar 35 kilo dari sini," tambah dia.
Dalam rapat terkait pembangunan bandara Kulon Progo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla Sabtu (2/1) kemarin, perwakilan dari PT KAI menyampaikan PT KAI akan membangun stasiun bandara di sebelah utara Stasiun Tugu. Jarak panjang jalur Yogyakarta-Bandara sekitar 43 km dengan waktu tempuh setengah jam.
Nantinya, kereta api bandara ini hanya akan berhenti sekali di Stasiun Kedungdang. Akses kereta juga akan diperoleh bagi para penumpang yang datang dari Purwokerto menuju bandara.
"Kami akan mengakses dari berbagai arah. Kami juga akan mengembangkan track yang ada di Kedundang," ujar perwakilan dari PT KAI.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga meminta agar jeda waktu tunggu antar KA diatur sehingga penumpang tak menunggu hingga satu jam. Ia juga menginstruksikan untuk menggunakan moda transportasi lainnya menuju bandara.
"Selain itu pertimbangkan juga moda lain seperti taxi ke bandara sebagai pembanding," kata JK.
JK meminta, agar pembangunan bandara baru tersebut mengedepankan arsitektur yang modern dan fungsional seperti bandara-bandara terkini di Indonesia, antara lain Bandara Kualanamu Medan, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Juanda Surabaya.
"Filosofinya begini, orang yang berangkat (take off) ingin nyaman, sedangkan orang yang datang ingin cepat keluar," kata Wapres.