Sabtu 02 Jan 2016 18:53 WIB

Penumpang di Hang Nadim Batam Tunjukkan Lonjakan

Pemudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam
Foto: Antara
Pemudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada Sabtu (2/1) pagi hingga siang kembali melonjak. Lonjakan seiring berakhirnya musim liburan Tahun Baru 2016.

"Hari ini kembali padat. Perkiraan kami total penumpang bisa mencapai di atas 20 ribu orang. Padahal pada hari biasa hanya berkisar 14 ribu orang," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, Sabtu (2/1).

Ia mengatakan jumlah penumpang yang pergi dan yang tiba di Batam sepanjang Sabtu jumlahnya hampir sama. "Warga Batam banyak yang berlibur atau mudik ke kampung halaman. Sementara Batam juga merupakan salah satu tujuan wisata, jadi penumpang yang berangkat atau tiba kami perkirakan hampir sama," kata dia.

Suwarso mengatakan, dominasi penumpang yang tiba di Batam berasal dari Medan, Pekanbaru, Surabaya dan Jakarta. Untuk penumpang yang meninggalkan Batam, jumlah mereka lebih merata baik dengan tujuan Sumatera daratan, Pulau Jawa, maupun wilayah di Pulau Kalimantan.

Meskipun sejak pagi Batam diguyur hujan ringan hingga lebat, namun Suwarso mengatakan kondisi tersebut belum mengganggu jadwal penerbangan di Hang Nadim.

"Sejauh ini masih lancar. Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG meningat kondisi bisa sewaktu-waktu berubah," kata Suwarso.

Pada puncak arus sebelum Natal 2015 jumlah penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam sempat menyentuh angka 23 ribu penumpang per hari. Awalnya otoritas Hang Nadim hanya memprediksi kenaikan sekitar 10 persen saat musim libur Natal dan Tahun Baru, namun kenyataannya jumlah sempat mencapai lebih dari 70 persen pada 23 Desember 2015.

"Hari ini dan besok (Ahad) diperkirakan jumlah penumpang masih terus tinggi. Mengingat pada Senin (4/13) baik perkantoran maupun sekolah sudah aktif seperti biasa," kata Suwarso.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement