Jumat 01 Jan 2016 22:44 WIB

Omzet Pedagang di Yogya Meningkat Selama Libur Tahun Baru

 Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Foto: Antara/Noveradika
Jalan Malioboro di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Omzet pedagang aneka kerajinan di Pasar Seni Gabusan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama libur Natal dan Tahun Baru 2016 meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Musim liburan dan akhir tahun ini transaksinya (aneka kerajinan) lumayan, kalau dibanding dengan sebelum Natal 2015 peningkatan hingga dua kali lipat," kata pemilik salah satu los kerajinan Pasar Seni Gabusan Bantul, Sarojo di Bantul, Jumat (1/1).

Dia yang menempati area los dua dari belasan los yang terdapat di Pasar Seni Gabusan ini mengaku setiap pekan selama liburan bisa menjual puluhan item berbagai kerajinan wayang kulit yang jadi produk unggulannya, serta sejumlah sovenir kerajinan dari kayu.

"Omzetnya kalau dirata-rata per pekan antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta, kalau sebelumnya kan (pada hari biasa) omzetnya hanya Rp700 ribu sampai Rp750 ribu per pekan, karena yang beli tidak mesti," kata pria yang juga memproduksi kerajinan wayang kulit ini.

Ia mengatakan, pengunjung yang datang ke kawasan Pasar Seni Gabusan yang terletak di tepi Jalan Parangtritis atau jalur wisata menuju Pantai Parangtritis ini berasal dari berbagai daerah kota-kota besar, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Namun demikian, kata dia, dari sebagian pengunjung tersebut datang ke pasar seni yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul ini hanya sekadar melihat-lihat setelah menikmati makan di sejumlah rumah makan yang terdapat di kawasan setempat.

"Yang datang sebenarnya banyak, kadang dengan menggunakan bus, kendaraan roda empat dan becak, namun banyak juga dari mereka yang tidak membeli kerajinan, namun kalau yang datang dari arah barat seperti Jakarta dan Bandung biasanya pada beli," katanya.

Ia mengatakan, bahkan sebagian pembeli yang datang dari Jakarta dan sekitarnya membeli kerajinan milinya dalam jumlah tidak sedikit, melainkan lusinan untuk oleh-oleh keluarga di tempat asal, maupun untuk keperluan sovenir hajatan pernikahan.

"Orang Jakarta pasti membeli kalau ke sini (Pasar Seni Gabusan), karena mungkin mereka masih suka barang seni kerajinan, bahkan pernah ada yang membeli untuk dijual kembali di tempatnya," katanya.

Sementara itu, pedagang aneka kerajinan di Pasar Seni Gabusan, Parmi juga mengatakan hal sama bahwa selama liburan panjang pada Desember ini penjualannya meningkat seiring banyaknya pengunjung yang datang dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Bulan Desember ini memang bagus penjualannya, berbeda dengan November kemarin, kadang sampai jam 17.00 WIB masih ada yang berkunjung, padahal biasanya pada jam-jam itu saya sudah tutup," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement