Jumat 01 Jan 2016 12:28 WIB

Tangsel Rawan Ancaman Bom?

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
bom meledak.
bom meledak.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kepala Polres Metro Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ayi Supardan, mengakui jika potensi ancaman bom di wilayahya tinggi. Meski demikian, kewaspadaan masyarakat Kota Tangsel terkait ancaman bom pun dinilai sudah tinggi.

"Tingginya potensi ancaman bom di Tangsel disebabkan beberapa faktor. Pertama terkait keragaman demografis (faktor kependudukan)," ungkap Ayi ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (1/1).

Kedua, lanjut dia, adanya kondisi yang mendukung perkembangan paham radikalisme. Ketiga, penerimaan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup maju di kalangan warga Tangsel.

"Individu yang mencari jatidiri banyak belajar. Di antara mereka ada yang pernah kecewa atau masih tanggung dalam mempelajari sesuatu sehingga lebih mudah terseret paham radikalisme," tutur Ayi.

(Baca juga: Dua Ancaman Bom Terjadi di Malam Tahun Baru)

Meski berpotensi tinggi, Ayi mengakui jika kewaspadaan masyarakat Tangsel terhadap ancaman bom sudah baik. Indikasinya dapat dilihat dari kesigapan melapor dan inisiatif membahas persebaran radikalisme di tingkat kampung.

Dari diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat pun, Ayi mengakui jika masukan untuk mengurangi paham radikalisme dan tindakan intoleran selalu menjadi masukan.

"Ke depan, pemkot dan polres terus melakukan sosialisasi anti radikalisme. Pengamanan untuk mengatasi teror bom tetap diprioritaskan pada 2016," tambah Ayi.

Sebelumnya, ancaman ledakan bom saat malam pergantian tahun baru terjadi di Mal Teras Kota, Kamis (31/12). Sebelumnya, pada 2 Oktober dan 27 Desember 2015 dua orang warga melaporkan adanya benda misterius yang diduga bom. Setelah ditelisuri, kedua benda misterius hanya berisi barang keperluan sehari-hari dan sama sekali tidak mengandung bahan peledak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement