REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Bromo, Ahmad Subhan, mengatakan aktivitas Gunung Bromo masih fluktuatif.
"Kadang naik dan kadang turun, sehingga berdasarkan hasil evaluasi status Gunung Bromo masih pada level III atau siaga," kata Subhan di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Desa Ngadisari, Probolinggo, Kamis.
Kamis pukul 00.00-06.00 WIB tercatat gempa tremor vulkanis atau erupsi menerus dengan amplitudo dominan 14 milimeter di Bromo.
Secara visual cuaca cerah, angin tenang, asap berwarna kelabu hingga kecoklatan tebal, tekanan sedang hingga kuat, dengan ketinggian asap 1.500 meter dari puncak (3.829 mdpl) condong ke arah tenggara-timur.
"Hujan abu tipis turun di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo dan terdengar suara gemuruh lemah dari kawah Gunung Bromo, sehingga statusnya masih siaga," kata dia.
Sesuai dengan rekomendasi PVMBG, kawasan yang harus steril dari aktivitas warga dan wisatawan adalah radius 2,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Bromo. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup kawasan kaldera atau lautan pasir berbisik.
"Saya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Bromo tetap tenang, dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo, namun tetap siaga terhadap kejadian erupsi yang terus menerus dan lebih besar," kata Subhan.