Kamis 31 Dec 2015 17:03 WIB

Malam Tahun Baru Hendaknya Jadi Hari Raya Bersama

Suasana malam tahun baru di Ancol yang kerap diramaikan pengunjung
Suasana malam tahun baru di Ancol yang kerap diramaikan pengunjung

REPUBLIKA.CO.ID, Malam Tahun Baru hendaknya dijadikan hari raya bersama umat manusia, apapun agama, etnik, dan nasionalismenya. Aktivis Indonesia Tanpa Diskriminasi, Denny JA membuat puisi untuk mengkampanyekannya agar setiap orang saat Tahun Baru diberikan makna baru.

Berikut puisi lengkap yang dibuat di penghujung waktu 2015 ini:

Malam Tahun Baru Sebagai Hari Raya Bersama

"Dari tanah seribu mesjid Timur Tengah

Hingga negara penuh gereja Brasilia

Dari wilayah seribu candi di India

Hingga negara tak beragama di Cina

Langit berpesta kembang api yang sama

Tahun baru hari raya bersama"

"Dari negara kecil di Afrika

Hingga komunitas super power Amerika

Dari komunitas tua di Roma

Hingga negara baru Rusia

Malam berpesta kembang api yang sama

Tahun baru hari raya umat manusia"

Demikianlah pidato Mario sang aktivis

Mona mendengarkannya sambil duduk manis

Kembang api segera melukis langit

Tahun Baru akan terbit

"Tuhan pencipta semesta Tuhan kita bersama

Bukan Tuhan milik hanya satu agama

Surga yang dijanjikan mimpi kita bersama

Bukan untuk satu agama saja

Umat manusia bersaudara

Perlu hari raya bersama

Tahun Baru kita angkat harkatnya

Menjadi hari raya untuk semua"

Yang hadir di sana

Menjadi pendengar setia

Mario membuat mereka terkesima

Mereka hanya diam tak bersuara

"Cintailah agamamu

Cintailah ideologimu

Cintailah negaramu

Namun di atas semua itu

Cintailah manusia yang satu

Jadikan spirit itu

Pesan suci Tahun Baru!"

Mona mendengarnya termangu

Tak disadarinya konsep tahun baru seberat itu

Semula Baginya

Tahun  baru  liburan belaka

Dirayakan bersama handai taulan

Kadang terompet dibunyikan

Pesta kembang api menjadi hiburan

Ia memang nikmati count down bersama

Berteriak menyebut angka

"lima, empat, tiga, dua, satu: Aha!

Tahun baru tiba

Terompet bergema

Mereka yel bersama

Kadang bernyanyi berdansa

Saling berpelukan

Kadang berciuman

Ini memang pesta buat semua

Namun pesta yang ringan saja

Pidato Mario kini mengganggunya

Sebagai aktivis muda usia

Kadang ia putus asa

Agama mengkotak-kotakan manusia

Di tangan penganutnya yang buta

Gereja dibakar di  sana

Masjid dibakar di sini

Apapun agamanya, manusia itu satu

Apapun etniknya, manusia itu satu

Apapun negaranya, manusia itu satu

Saatnya umat manusia yang satu

Punya hari raya bersama yang satu

Bersemangat Si Mona

Keras tangan Mario dijabatnya

Bergetar ia berkata

"Ayo senior kita sekata

Tahun baru kita angkat harkatnya

Sebagai hari raya umat manusia

Dengan pesan yang mulia;

Mari cintai manusia saja!"

31 Des 2015

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement