Rabu 30 Dec 2015 20:46 WIB

JK: Kemacetan Tanda Pertumbuhan Ekonomi Baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
Kemacetan panjang terjadi di Tol Dalam Kota arah Tol Cikampek, Kamis (24/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Kemacetan panjang terjadi di Tol Dalam Kota arah Tol Cikampek, Kamis (24/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono telah mengundurkan diri dari jabatannya Sabtu (26/12) akibat kemacetan parah yang terjadi.

Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menilai terjadinya kemacetan menandakan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air yang semakin membaik.

"Ternyata pertumbuhan kita, karena hanya kemacetan hanya terjadi di negara yang pertumbuhannya baik. Kalau negara miskin pasti tidak macet. Oleh karena itu, setidak-tidaknya banyak orang berlibur artinya banyak orang punya tabungan," kata JK di gedung BEI, Jakarta, Rabu (30/12).

JK pun mengaku tak menyangka Dirjen Perhubungan Darat mengundurkan diri akibat kemacetan yang tak terprediksi. "Tidak menyangka orang ini ternyata konsumsi tinggi. Ini belum lagi besok, pasti terjadi lagi kan," kata JK.

Lebih lanjut, JK menilai pembangunan infrastruktur tahun ini pun lebih cepat dari tahun sebelumnya. Sehingga, menurut dia realisasi anggaran pada tahun ini akan lebih cepat dari tahun lalu.

"Artinya akan menimbulkan suatu ekonomi yang di-push daripada anggaran pemerintah lebih cepat daripada tahun sebelumnya," ujar JK.

Percepatan pembangunan inipun akan berdampak pada pertumbuhan bisnis seperti semen dan baja. Tak hanya itu, para kontraktor juga dinilai akan bekerja lebih cepat dari tahun lalu.

Sebelumnya, JK menghargai langkah Djoko sebagai bentuk tanggung jawabnya. "Kita harus respect. Bahwa dia tanggung jawab, tentu kita hargai. Ksatria, untuk tanggung jawab," kata JK, Senin (28/12).

Menurut JK, langkah Djoko sebagai Dirjen Perhubungan Darat yang mengundurkan diri itu pun dapat menjadi contoh yang baik bagi para pejabat lainnya.

Kendati demikian, JK menilai masalah kemacetan yang terjadi saat liburan panjang pada pekan lalu disebabkan lantaran adanya hari libur nasional yang jatuh secara bersamaan.

Selain itu, kemacetan dinilainya juga merupakan tanda-tanda kemajuan perekonomian nasional serta adanya pembangunan infrastruktur yang baik.

"Karena ingin orang dengan adanya infrastruktur baik, maka orang ingin mau pakai kan. Kedua, ya itu, tanda-tanda kemajuan ekonomi sebenarnya karena makin banyak orang punya mobil kan?," kata JK.

Lebih lanjut, menurut dia, kemacetan yang terjadi menandakan adanya hal positif dan negatif. Dari segi positifnya, JK melihat masyarakat telah memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk membeli kendaraan roda empat atau mobil.

Namun, di sisi lain, terjadinya kemacetan menandakan ketidakmampuan pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

Seperti diketahui, Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono mengundurkan diri dari jabatannya, Sabtu (26/12) pukul 20.00. Djoko mengundurkan diri karena merasa dirinya yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kemacetan di waktu waktu penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement