REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Target asusransi usaha tanaman padi atau yang lebih dikenal Asuransi Pertanian di Kabupaten Boyolali pada 2015 ini belum bisa mencapai target seperti yang diharapkan.
''Dari target asuransi pertanian 10.000 hektare lahan pertanian, baru terealisasi 2.200 hektare, atau baru 22 persen,'' kata Bambang Purwadi, Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Kabupaten Boyolali, Rabu (30/12).
Kepala Bidang (Kabid) Sarana prasarana dan Perlindungan Pasca Panen, Ibnu Sutopo, menambahkan, tidak tercapainya targer asuransi usaha tanaman padi di Kabupaten Boyolali ini, diakibatkan kurang kesadaran petani akan arti pentingnya asuransi pertanian.
Padahal, jika dipahami betul asuransi ini sangat membantu petani dalam pengamanan dan perlindungan usaha taninya.
''Meski pada 2015 asuransi pertanian belum sesuai target, tetapi saya optimis ke depan petani di sini tertarik dengan program asusransi pertanian. Ini karena bisa melindungi usaha pertanian mereka,'' kata Ibnu Sutopo.