REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan perbaikan jalan kerap mendapat protes dari warga sekitarnya. Inilah yang menjadi hambatan sehingga masih ada beberapa jalan yang masih rusak.
Didi mengatakan, memang masih ada jalan-jalan besar yang bergelombang ataupun berlubang. Namun seperti kasus sebelumnya, warga kerap memprotes perbaikan jalan karena menganggap masih layak dilewati.
"Memang hambatannya karena kan masyarakat hanya lihat secara visual kayak misalnya Jalan Sriwijaya dulu pas dibeton pada protes. Padahal mah kayak gitu jalan sudah butuh dibenerin," kata Didi kepada Republika,co,id, Rabu (30/12).
Menurutnya, warga sering beranggapan bahwa DBMP hanya membuang-buang anggaran. Padahal memang DBMP ingin memperbaiki jalan agar Kota Bandung benar-benar menjadi kota yang bagus dalam infrastruktur.
Tak hanya Jalan Sriwijaya, sebelumnya Jalan Pegarsih juga sempat diprotes saat akan dibetonisasi. Warga menganggap jalan masih bagus dan tak perlu diperbaiki.
Namun untuk tahun depan, pihaknya akan memperbaiki jalan-jalan yang sekiranya sudah tidak layak. Tak hanya jalan kecil di gang-gang tapi juga jalan besar seperti Jalan Ibrahim Adjie yang konstruknya sudah bergelombang.
"Yang gitu-gitu mau kita nilai teknis dulu. Baru rencana tahun depan akan diperbaiki," ujarnya.
Ia menambahkan tidak ada penambahan anggaran perbaikan jalan untuk tahun depan. Keseluruhan anggaran DBMP Kota Bandung masih sama seperti tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 700 miliar.