Selasa 29 Dec 2015 19:43 WIB

Penyerangan Polsek Sinak tak Ganggu Kunjungan Presiden ke Papua

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan paparan kinerja Polri selama 2015 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan paparan kinerja Polri selama 2015 di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan Papua dalam dua hari terakhir sedang dalam kondisi tidak kondusif. Hal tersebut menyusul penyerangan kelompok bersenjata terhadap Polsek Sinak, Papua yang menewaskan tiga anggota polisi.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan merayakan tahun baru 2016 di Papua. Sementara keamanan Papua saat ini sedang tidak kondusif.

"Sudah kita siapkan pengamanan dan koordinasikan dengan Panglima TNI bahwa Presiden menuju Merauke dari Merauke ke Wamena dan Sorong lalu ke Raja Ampat," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Rupatama Mabes Polri, Selasa (29/12).

Kedatangan orang nomor satu tersebut membuat pengamanan akan lebih diperketat. Terutama di saat berkunjung ke Wamena.

Menurut Badrodin, penyerangan Polsek Sinak oleh kelompok bersenjata tidak akan mempengaruhi kunjungan presiden ke Papua. Pengamanan presiden akan tetap sesuai dengan SOP yang telah ada.

(Baca: Penyerang Polsek Sinak Papua untuk Merampas Senjata)

Seperti diberikatakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata pada Ahad (27/12) pukul 20.30 WIT dikabarkan menyerang Polsek Sinak, Jayapura Papua. Penyerangan tersebut mengakibatkan tiga anggota polisi meninggal dan satu luka-luka.

Selain menewaskan anggota Polri, para pelaku juga membawa kabur tujuh senjata api yang ada di Polsek Sinak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement