Selasa 29 Dec 2015 19:36 WIB

Jateng Berstatus Darurat Bencana

Rep: Edy Setyoko/ Red: Indah Wulandari
Warga melintas jembatan darurat diatas aliran baru sungai yang terbentuk akibat terjangan lahar hujan di Dusun Gempol, Jumoyo, Salam, Magelang, Selasa (4/1). Belum ada laporan korban jiwa dalam bencana yang menghantam perumahan penduduk.
Foto: Antara
Warga melintas jembatan darurat diatas aliran baru sungai yang terbentuk akibat terjangan lahar hujan di Dusun Gempol, Jumoyo, Salam, Magelang, Selasa (4/1). Belum ada laporan korban jiwa dalam bencana yang menghantam perumahan penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerukan kepada semua kepala daerah agar  waspada terhadap bencana yang ditimbulkan akibat musim hujan.

''Memasuki musim hujan, Jawa Tengah darurat bencana. Semua kepala daerah sudah kita minta waspada,'' tutur Ganjar, kemarin.

Dua jenis bencana yang patut diwaspadai, menurut Ganjar, banjir dan longsor. Khusus bencana banjir, Pemprop Jateng sudah meminta Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) melakukan normalisasi sungai yang rawan banjir.

Permintaan serupa, juga disampaikan kepada semua pimpinan kepala daerah kabupaten/kota. Mereka diminta melakukan normalisasi sungai-sungai kecil didaerah masing-masing.

''Jangan menunggu proyek besar dulu, karena dana juga besar. Yang penting, cegah sejak dini dulu agar tak terjadi banjir,'' pinta Ganjar.

Ihwal dana penanggulangan banjir, Ganjar minta kepala daerah tak perlu khawatir. Soalnya, anggaran untuk 2016 ada tambahan. Sehingga meningkat menjadi Rp 50 miliar dari sebelumnya hanya Rp 30 miliar. Pemprov Jateng juga mengajukan anggaran ke pemerintah pusat Rp 19 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement