REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkab Sukabumi belum menetapkan status siaga darurat bencana longsor dan banjir. Penyebabnya karena hingga kini kondisi cuaca belum menentu.
"Hingga kini belum ada penetapan siaga darurat longsor dan banjir,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan Selasa (29/12).
Hal ini disampaikan di sela-sela rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana di Hotel Augusta, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi.
Pertimbangan belum menetapkan siaga longsor terang Usman, disebabkan kondisi cuaca yang belum menentu.
Terlebih, dalam beberapa hari terakhir ini kondisi cuaca berubah menjadi panas. Padahal, sebelumnya intensitas hujan di Sukabumi cukup tinggi.
Penetapan status siaga longsor dan banjir lanjut Usman, baru dapat dilakukan setelah ada kepastian kondisi cuaca.
Oleh karena itu BPBD tetap menjalin koordinasi dengan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG).
Diakui Usman, pada awal musim hujan lalu terjadi puluhan kasus longsor yang terjadi di selatan dan utara Sukabumi. Tercatat, ada sebanyak 46 kasus longsor yang terjadi dalam sebulan terakhir ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri menambahkan, pemkab tetap siaga menghadapi kemungkinan bencana termasuk longsor.
Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana untuk meningkatkan sinergitas antar elemen terkait seperti pemda, kepolisian, dan TNI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika