Selasa 29 Dec 2015 12:35 WIB

309 Kelompok Tani Daftar Asuransi Pertanian

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Friska Yolanda
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asuransi pertanian di Kabupaten Bandung mulai diminati para petani. Sejumlah kelompok tani di beberapa kecamatan yang merupakan sentra padi mulai banyak yang mendaftarkan anggotanya ke program asuransi yang dicanangkan pemerintah itu.

Kabid Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania menuturkan, saat ini sudah ada 309 kelompok tani yang mendaftar asuransi pertanian dengan total luas lahan sampai 7.174 hektare. Jumlah pendaftar asuransi ini untuk masa tanam Oktober 2015 sampai Maret 2016.

Kebanyakan kelompok tani yang mendaftar berasal dari kecamatan yang menjadi sentra padi. Yaitu, Kecamatan Kutawaringin, Bojongsoang, Paseh, Ibun, Cicalengka, Cikancung, Pameungpeuk, Baleendah, Cimaung, Arjasari, dan Banjaran.

"Menyebar, khususnya dari daerah yang menjadi sentra padi," tutur Ina, Selasa (29/12). 

Seluruh petani di Kabupaten Bandung dipersilakan untuk ikut serta dalam program asuransi pertanian. Sebab, program ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang disebabkan bencana alam di lahan persawahan.

Menurut dia, waktu sosialisasi terkait asuransi pertanian pun tergolong sempit. Sebab, pihaknya baru menerima program asuransi pertanian itu pada November lalu. Karena itu, saat ini, lanjut dia, pihaknya baru pada tahap sosialisasi.

"Kita perkenalkan dulu ke kelompok-kelompok penerima program. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau misalnya ada di luar program yang mau ikut. Dan ternyata memang ada dan mereka sebagian sudah menyadari pentingnya asuransi ini," tutur dia.

Selain itu, memang perlu waktu untuk bisa menyosialisasikan program asuransi pertanian tersebut. Penyuluh pertanian pun harus berperan untuk menyosialisasikan program ini.

Selain itu, Ina juga menjelaskan, dengan asumsi satu hektare dimiliki tiga petani, atau 0,3 luas lahan per hektare, maka total petani yang ikut serta dalam asuransi ini mencapai 21 ribu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement