Selasa 29 Dec 2015 08:12 WIB

Petani di Selatan Sukabumi Krisis Air

Petani memupuk sawah
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Petani memupuk sawah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petani di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih kesulitan mendapatkan air. Para petani berebut untuk mendapatkan pasokan air meski saat ini sudah memasuki musim penghujan.

"Wilayah selatan memang sangat mengandalkan air dari hujan, karena mayoritas merupakan sawah tadah hujan. Sehingga jika tidak turun hujan maka sebagian petani berebut mengambil air dari sumber air yang terbatas," kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, Sahlan kepada wartawan, Senin (28/12).

Menurutnya, minimnya pasokan air ini juga karena terbatasnya sarana pengairan atau aliran irigasi. Kondisi ini membuat petani harus berebut dan mengatur pasokan airnya agar seluruh tanaman yang sudah ditanam bisa tetap terairi.

Apalagi saat ini khususnya tanaman padi yang ditanam petani sudah berusia satu hingga tiga minggu sehingga membutuhkan banyak air. Selain itu, mulai tingginya curah hujan pada awal November, petani di wilayah selatan serentak menanam padi sehingga pada awal 2016 ditargetkan sudah bisa panen raya.

Tetapi, dengan minimnya pasokan air ini ada kekhawatiran di benak petani seperti panen yang tidak maksimal, apalagi dalam beberapa hari terakhir tidak turun hujan. "Untuk antisipasinya kami menggunakan pompa air untuk memasok air dari sumbernya, tetapi yang paling terpenting adalah saluran irigasi agar pasokan air bisa secara rutin didapat petani untuk mengairi lahan pertaniannya," tambah Sahlan.

Baca: Aher: Izin Penambangan Batu Akik Mudah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement