REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang juga Kepala Tim Pengelolaan Sumber Daya Alam Papua, Sofyan Djalil, mengatakan masih perlu merevisi beberapa rekomendasi pembangunan bumi Papua. Utamanya terkait pelibatan masyarakat lokal dan adat.
Sofyan mengatakan hasil kajian pengelolaan SDA Papua yang telah disusun sejak Mei 2015, telah mendapat banyak masukan pada sidang kabinet pertengahan Desember lalu.
Berbagai masukan itu, kata Sofyan, terutama mengenai peningkatan partisipasi masyarakat lokal dan adat, peningkatan kualitas pendidikan dan sarana prasarana kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.
Meskipun demikian, Sofyan masih enggan merinci mengenai kajian yang dilakukan timnya sejak Mei lalu.
"Tim diminta perbaiki, bagaimana pembangunan Papua nantinya bisa memperhatikan masyarakat lokal dan adat yang selama ini belum optimal," kata Sofyan, Senin (28/12).
Tim yang dipimpin Sofyan dan beranggotakan jajaran menteri di Kabinet Kerja, Jaksa Agung dan juga para kepala daerah di Papua ini ditugaskan untuk memberikan laporan pada Desember 2015 mengenai penanganan masalah dan rekomendasi pembangunan di Papua. Kajian yang dilakukan Tim Pengelolaan SDA Papua direncanakan menjadi landasan cetak biru pembangunan bumi Papua.
Di kesempatan sebelumnya, Sofyan menjelaskan, kajian timnya sangat menyeluruh dan mendasar. Kajian itu juga termasuk dari pemberdayaan masyarakat di desa-desa Papua, penanganan masalah-masalah kesehatan, dan juga fasilitas infrastruktur untuk kawasan industri di Papua.