Ahad 27 Dec 2015 23:50 WIB

Tol Cileunyi-Tasikmalaya Tekan Angka Kematian Unggas

Tol Cileunyi
Foto: ANTARAFOTO
Tol Cileunyi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keberadaan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya jika selesai dibangun akan menekan angka kematian unggas (ayam) selama di perjalanan asal Jawa Barat yang dikirim ke Jakarta.

"Angka kematian ayam selama perjalanan dari Jawa Barat, khususnya Ciamis ke Jakarta mencapai 11 persen. Tingginya kematian ayam ini membuat kebutuhan akan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya makin mendesak," kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, di Bandung, Ahad (27/12).

Menurut dia, Kabupaten Ciamis dan sekitarnya adalah pusat produksi ayam di Jawa Barat dan hasil produksinya mayoritas dikirim ke Jakarta dan juga Bandung.

"Jadi, berdasarkan kajian sebanyak 11 persen ayam-ayam ini mengalami kematian selama perjalanan dari sentra produksi ayam ke Jakarta. Penyebabnya karena angkutan lama di perjalanan sehingga ayam pusing dan mati," kata Iwa.

Oleh karena itu, kata Iwa, percepatan pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya harus dilakukan agar pergerakan barang dan orang termasuk berbagai produk pertanian dan peternakan dari sentra-sentra produksi di kawasan priangan bisa lebih cepat.

Sehingga, lanjut dia, keberadaan Tol Cileunyi-Tasikmalaya tersebut akan mengurangi biaya transportasi, waktu perjalanan dan kerugian akibat kerusakan selama perjalanan seperti halnya kematian ayam-ayam ini.

"Tapi memang ini baru kajian, tapi percepatan jalan tol ini mutlak harus dilakukan, karena ada banyak aspek yang terkait di dalamnya. Pusat produksi ayam ini adalah salah satunya, karena hampir 50 persen kebutuhan ayam di ibukota berasal dari Ciamis dan sekitarnya," kata dia.

Menurut dia, dengan keberadaan tol tersebut maka lamanya perjalanan Ciamis Bandung bisa dipangkas beberapa jam dan jika biasanya Ciamis-Bandung ditempuh selama 3 hingga 5 jam dengan jalur saat ini dalam keadaan normal maka dengan menggunakan tol, diprediksi waktu tempuh hanya 1 jam (Kabupaten Ciamis-Bandung).

"Jarak antara Ciamis Bandung kan 70 kilometer, kalau 70 km/jam dan artinya bisa ditempuh dalam 1 jam, itu targetnya. Makanya mohon dukungan semua pihak agar tol ini bisa segera terealisasi," kata dia.

Ia mengatakan saat ini rencana pembangunan tol Citas sudah masuk dalam tahap 'feasibility study' dan rencana tol ini juga sudah masuk ke dalam jaringan tol nasional di Kemenerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Info terbaru segera lelang di Kementrian PU, diharapkan 2016 akhir sudah mulai. Tahun 2018 Insya Allah sudah jadi. Mohon doanya saja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement