REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan sikap resmi atas pengunduran diri Djoko Sasono dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Kenapa Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata mengatakan, pengunduran diri Djoko adalah hak pribadi, dan Kemenhub menghargai keputusan tersebut.
Namun, yang unik adalah bahwa ternyata pihak Kementerian baru tahu kabar pengunduran diri Djoko justru dari media. Bukan dari pernyataan resmi Djoko kepada Kemenhub.
"Kementerian Perhubungan mendapat informasi dari media tentang pernyataan berhentinya Saudara Djoko Sasono dari jabatan Direktur Jederal Perhubungan Darat," ujar Barata, Ahad (27/12) dini hari.
Selepas pengunduran diri Djoko, lanjut Barata, pihak Kemenhub akan tetap berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk mengurangi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas pada musim liburan Natal dan tahun baru kali ini.
"Kemenhub berharap Korlantas untuk lebih siap melakukan rekayasa lalu lintas pada arus puncak," kata Barata.
Selain itu, Kemenhub juga menghimbau Operator Jalan Tol untuk pengaturan di gerbang tol yang lebih efektif.
Diberitakan kemarin, pengunduran diri Djoko sebagai tanggung jawab darinya yang harus dilakukan atas kemacetan di beberapa ruas terutama di jalan tol yang terjadi menjelang Natal 2015.
"Saya harus bertanggung jawab karena banyak spekulasi di masyarakat. Ini adalah kesalahan Dirjen Perhubungan Darat," katanya usai konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Sabtu (26/12).
Djoko mengatakan mulai Sabtu, 26 Desember 2015, dirinya melepas jabatan sebagai Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub dan akan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada Ahad (27/12).