REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti panjangnya kemacetan yang terjadi saat liburan Natal dan Tahun Baru. Sorotan itu berkaitan dengan banyaknya kerugian yang ditanggung oleh masyarakat yang merupakan konsumen jalan tol.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, kemacetan itu telah menimbulkan kerugian baik secara material maupun nonmaterial. Hal ini karena penumpukan yang terjadi membuat perjalanan pengguna tol tertahan hingga puluhan jam.
Menurut dia, bentuk-bentuk kerugian konsumen selama macet di jalan tol adalah kerugian terhadap tarif tol yang dibayarkan. "Seharusnya membayar tol adalah mendapatkan benefit atas kelancaran lalu-lintas, bukan malah terjebak kemacetan," ujar dia, Jumat (25/12).
Selanjutnya, kerugian terhadap bahan bakar selama macet, karena puluhan liter bahan bakar terbakar percuma selama macet. Kerugian berikutnya adalah kerugian mengeluarkan ongkos lain selama macet, khususnya biaya untuk konsumsi, makan minum serta biaya lainya.
"Belum lagi kerugian nonmateril, hilangnya waktu libur, serta kerugian psikologis lainnya," ucapnya.