Jumat 25 Dec 2015 18:41 WIB

Ini yang Buat Pertumbuhan Ekonomi Jateng Masih Rendah

Transmisi Listrik Tegangan Tinggi
Foto: AP
Transmisi Listrik Tegangan Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jawa Tengah-DIY menyatakan infrastruktur di Jateng masih mengkhawatirkan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Pada dasarnya, agar target pertumbuhan ekonomi tercapai, semua faktor pendukung harus diperhatikan salah satunya infrastruktur," kata Ketua OJK Kantor Regional IV Jateng-DIY Santoso Wibowo, Jumat (25/12).

Menurut dia, salah satu infrastruktur di Jawa Tengah yang masih mengkhawatirkan adalah ketersediaan listrik. Ia mengatakan jika ketersediaan listrik kurang maka akan berdampak buruk bagi operasional industri.

"Kalau kawasan industri harus membuat pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sendiri tentu high cost. Jadi harus segera ada solusi," katanya.

Infrastruktur lain yang juga harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah adalah pelabuhan dan akses jalan. Santoso mengatakan untuk pelabuhan ini merupakan faktor penting mengingat tempat tersebut merupakan gerbang keluar masuknya barang yang digunakan pada proses produksi di industri.

"Sedangkan kalau jalan ini kan merupakan akses dari kawasan industri menuju pelabuhan. Akses ini sangat vital dan harus segera memperoleh perhatian dari Pemerintah terutama untuk kawasan industri yang akses jalannya belum terlalu baik," katanya.

Sebagai contoh, masih banyak perusahaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang lebih memilih mengirimkan barang melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Padahal seharusnya mereka memanfaatkan pelabuhan yang dimiliki oleh Jateng.

Santoso mengatakan, kondisi tersebut tidak lepas dari akses jalan menuju ke pelabuhan atau ke Semarang yang belum bisa memenuhi kebutuhan perusahaan. Sebagai gambaran, jarak tempuh dari Yogyakarta ke Semarang masih lebih dari empat jam.

"Kondisi ini tentu tidak menguntungkan bagi perusahaan. Menurut saya jika tol segera jadi pasti kondisi tidak demikian, paling tidak waktu tempuh ke pelabuhan untuk perusahaan yang berada di Jawa Tengah bagian timur dan selatan bisa lebih cepat," katanya.

Tidak ketinggalan, bahan baku juga harus diperhatikan. Menurut dia, salah satu bahan baku bangunan yang hingga saat ini masih harus didatangkan dari luar Jawa Tengah salah satunya adalah semen.

"Untuk pabrik semen di Jawa Tengah ini kan kurang, kita harus membeli dari Jawa Barat, Jawa Timur, atau dari Sumatera. Padahal potensi kita ada, harapannya ini bisa segera digarap oleh Pemerintah bekerja sama dengan pengusaha," katanya.

Namun, kalaupun tidak membangun pabrik semen harus ada solusinya, yaitu bagaimana mendatangkan semen tetapi dengan harga yang terjangkau.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement