REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Suasana perayaan Natal yang jatuh pada Jumat berlangsung aman di Kota Malang. Gereja Immanuel, Kota Malang yang berdampingan dengan Masjid Agung Jami Kota Malang melangsungkan perayaan natal dengan hikmat.
Walau misa Natal berlangsung pada Jumat, namun hal itu tidak mengganggu Shalat Jumat. Begitu juga sebaliknya.
Toleransi dua tempat ibadah yang terletak di Jalan Merdeka Barat ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, dan tercatat tidak pernah mengalami konflik.
Para pengurus dua tempat ibadah ini berharap toleransi yang mereka lakukan dapat menjadi contoh di daerah-daerah lain. "Kami sama-sama paham ibadah yang akan dilaksanakan di masing-masing tempat ibadah. Jadi saling pengertian," kata Moch Effendy Sekretaris Masjid Agung Jami, Jumat (25/12).
Effendy mengatakan, Shalat Jumat tidak akan mengganggu prosesi ibadah natal dan begitu juga sebaliknya. Bahkan, untuk wilayah parkir pun petugas masjid bersedia membantu jemaat gereja untuk memarkirkan kendaraan.
Effendy mengatakan, wilayah parkir tersebut adalah jalan umum dan memang diperuntukan untuk siapa pun. Ia mengatakan, parkir di depan halaman masjid untuk umat kristiani juga dipersilahkan tidak masalah.
Bentuk toleransi lain, Gereja Immanuel juga melaksanakan misa di waktu sebelum dan sesudah ibadah Salat Jumat. Erik Pattipeilohy salah satu pengurus Gereja Immanuel mengatakan Misa pagi jam 08.00 - 10.00 WIB, dan misa selanjutnya jam 18.00 - 20.00 WIB.
Sementara itu sekitar 600 jemaat yang terdiri dari anak-anak dan remaja menjalankan Misa Natal di Gereja Katedral Ijen pagi ini dengan tenang. Gereja katedral dijaga sekitar 24 personel keamanan.