REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan besar umat kristen, hari raya Natal bertepatan jatuh pada hari ini dimana biasanya umat muslim pria melakukan ibadah sholat Jumat. Sebagai bentuk toleransi, kepolisian mengaku sudah menyiapkan rencana ibadah yang adil bagi penganut Katolik yang sedang melakukan misa di Gereja Katedral dan umat Muslim yang ingin menunaikan shalat Jumat.

Diketahui sebagai salah satu pusat misa di Jakarta, Gereja Katedral bersebelahan dengan Masjid Istiqlal. Sehingga kedua rumah ibadah tersebut menunjukkan toleransi karena kerukunan yang telah dibangun antar pemeluk kedua agama.

Oleh karena itu, guna menghormati umat Muslim yang akan melakukan shalat Jumat maka kepolisian akan menghentikan kegiatan misa di gereja katedral sekitar pukul 11.00 WIB. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandewo mengatakan umat Muslim tetap bisa beribadah dengan khusuk. Sedangkan umat kristen bisa kembali menjalankan misa usai pelaksanaan shalat Jumat.

"Nanti pada saat shalat Jumat mulai, kita sudah ada koordinasi dengan pihak gereja supaya mereka menghentikan kegiatan misa. Jadi pukul 11, mereka selesai misa dan kita bisa mulai shalat Jumat di sini (masjid istiqlal)," katanya, Jumat (25/12).

Lebih lanjut, Hendro menjelaskan rencana tersebut sudah dikoordinasikan dengan semua pihak. Diakuinya, semua pihak sama-sama mengedepankan toleransi dalam pelaksanaan ibadah. "Kita tekankan sudah ada unsur toleransi dalam pelaksanaan ibadah kali ini bagi kedua agama," jelasnya.

Diketahui, ratusan personel gabungan diturunkan untuk menjaga keamanan di sekitar gereja. Terdapat sekitar 144 dari kepolisian, mobil keamanan yang siaga 24 jam dan sejumlah petugas ketertiban. Selain itu pada pukul 05.00 sudah dilakukan sterilisasi demi memastikan keamanan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika