Jumat 25 Dec 2015 10:31 WIB

Jalur Puncak-Cipanas Macet Parah

Jalur puncak macet parah
Foto: Antara
Jalur puncak macet parah

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Volume kendaraan di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, terus meningkat dan diperkirakan antrian akan terjadi di sejumlah titik rawan kemacetan hingga siang.

Arus kendaraan terutama didominasi oleh mobil bernomor polisi Jakarta, Kabag Ops Polres Cianjur, Kompol Hilman mengatakan di Cianjur, Jumat (25/12). Antrian panjang kendaraan sudah terjadi sejak satu hari menjelang Natal, di sejumlah titik rawan kemacetan di Jalur Puncak hingga Jalan Raya Pasekon, Cipanas.

Polres Bogor berkoordinasi untuk memberlakukan sistem buka tutup satu arah. Namun hingga malam menjelang antrian kendaraan terus memanjang, sehingga pihaknya mengarahkan pengendara untuk mengunakan jalur alternative yang ada di sepanjang jalur tersebut.

"Kemarin antrian kendaraan terlihat di sejumlah titik terus memanjang seiring meningkatnya volume kendaraan yang masuk dari arah Bogor menuju kawasan Puncak-Cipanas, kami sempat memberlakukan sejumlah rekayasa arus untuk menghindari terjadinya macet total," katanya.

Saat ini, ungkap dia, antrian kendaraan dari arah Bogor menuju Puncak-Cipanas, kembali padat merayap, bahkan di sejumlah titik terlihat laju kendaraan tersendat. Seluruh personil di masing-masing Pos Pam yang ada di Jalur Puncak-Cipanas, dikerahkan untuk mengatur arus lalulintas guna menghindari kemacetan.

Bahkan hal yang sama terlihat di Jalur Cianjur-Bandung, dimana antrian kendaraan mulai terlihat padat menuju arah Bandung. Antrian kendaraan sempat terlihat di Jalur Ciranjang-Bandung, dimana terdapat sejumlah gereja yang menggelar acara misa pagi.

"Untuk Jalur Cianjur-Bandung, terdapat di sejumlah titik antrian kendaraan mulai terlihat merayap karena di jalur tersebut terdapat sejumlah gereja yang menggelar misa pagi, sehingga arus kendaraan yang keluar masuk di jalur tersebut cukup pasat, sehingga berimbas ke jalur utama Cianjur-Bandung," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement