REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 63 jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Marina Baru 2B. Saat ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) masih melakukan proses identifikasi jenazah.
Lima rumah sakit yang digunakan untuk memeriksa jenazah para korban KM Marina Baru 2B jenis fiber itu antara lain : RS Pinrang (Sulsel) satu orang, RS Kolaka (Sultra) dua jenazah, RS Siwa (Sulsel) 17 jenazah, RS Lasusua (Sultra) 40 jenazah dan RS Wotu tiga orang.
Namun dari jumlah itu, tidak semua jenazah sudah teridentifikasi karena sebagian sudah mulai rusak, khususnya 13 jenazah yang dievakuasi oleh kapal RB 210.
Tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sultra dan Polda Sulsel juga masih terus bekerja mengidentifikasi para jenazah tersebut.
"Khusus untuk jenazah yang dievakuasi dari kapal RB 210 itu, tidak ada satupun jenazah yang kelaminnya diketahui karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mengembang," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Seperti diketahui, KM Marina Baru 2B yang mengakut sebanyak 118 orang, tenggelam setelah dihantam ombak besar pada 19 Desember lalu. Saat itu kapal mengakut 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta selebihnya ABK.
Kapal Motor (KM) Marina berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu (19/12).
Kemudian setelah berlayar beberapa saat, kapal itu dihantam ombak besar dan sempat melaporkan ke Syahbandar Siwa sekitar pukul 16.00 Wita bahwa kapal itu kemasukan air akibat terjangan ombak besar. Kontak terakhir terjadi pukul 16.00 WITA. Hingga saat ini, tim SAR dan regu lainnya belum bisa menemukan KM Marina milik PT Balibis Putra Siwa tersebut.