Kamis 24 Dec 2015 23:50 WIB

Produksi Padi Kulon Progo Tembus 138 Ribu Ton

Red: Nur Aini
Petani menanam padi di sawah (ilustrasi).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petani menanam padi di sawah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Produksi padi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 138.700 ton gabah kering giling dengan luas lahan 19 ribu hektare dari Januari hingga November 2015.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan jumlah produksi pada tersebut belum termasuk hasil 5.000 hektare yang memasuki masa panen pada Desember.

"Produktivitas tanaman padi di Kulon Progo pada 2015 rata-rata 7,3 ton per hektare gabah kering giling (gkg). Luasan lahan yang ditanami padi seluas 19 ribu hektare yang tersebar di 12 kecamatan," kata Bambang di Kulon Progo, Kamis (24/12).

Menurut dia, produksi padi mengalami peningkatan yang cukup signifkan pada 2015. Rata-rata produktivitas padi pada 2014 hanya 6,4 ton per hektare gkg dengan total produksi 121.600 ton. Artinya, produksi padi di Kulon Progo meningkat 17.100 ton pada 2015. "Kenaikan produksi pada 2015 di Kabupaten Kulon Progo ini tidak terlepas dari peningkatkan kualitas infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi yang bagus, ketepatan dalam pemupukan, petugas lapangan yang selalu siap siaga dan petani menerapkan Gerakan Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan sistem tanaman jajar legowo (Tajarwo)," kata Bambang.

Selain itu, pihaknya berupaya mencetak sawah baru mengantisipasi alih fungsi lahan untuk pembangunan bandara. Pemkab Kulon Progo merencanakan mencetak sawah seluas 450 hektare di Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih, dan Kalibawang secara bertahap. Pada 2015, pemkab telah mencetak sawah baru seluas 55 hektare di Kecamatan Nanggulan yang saat ini sudah siap ditanami padi.

Pada 2016, Pemkab Kulon Progo akan mencetak sawah baru seluas 100 hektare di Kecamatan Nanggulan, Pengasih, dan Sentolo. Pihaknya juga sedang mengidentifikasi potensi lahan yang bisa dijadikan sawah baru dan kebutuhan infrastruktur pendukung seperti jaringan irigasi. "Semakin luas lahan tamanan padi, maka semakin tinggi produksi padi. Kami juga mengimbangi dengan pembangunan infrastruktur pertanian dari jaringan irigasi, dan melakukan moderenisasi alat pertanian," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement