REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 44 unit rumah di Desa Pengkelak Emas, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, diterjang angin puting beliung.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Yusron Hadi di Mataram, Kamis, mengatakan bencana angin puting beliung tersebut terjadi, Rabu (23/12) sekitar pukul 17.30 Wita. Akibat angin puting beliung tersebut, 44 unit rumah rusak berat, termasuk dua mushalla dan satu masjid ikut mengalami rusak parah.
"Dari laporan yang kita terima, kejadiannya berlangsung cukup singkat hanya beberapa menit saja, namun akibat yang ditimbulkan cukup parah, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa," katanya.
Ia menuturkan, akibat bencana tersebut, gubernur menemui para korban bencana puting beliung, sekaligus memberikan bantuan. Selain, meninjau lokasi kejadian, pada kesempatan itu gubernur juga berdialog kepada para korban yang terkena angin puting beliung untuk tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan.
"Gubernur juga memerintahkan kepala Dinas PU NTB untuk merenovasi dan memperbaiki rumah yang mengalami kerusakan, sehingga bisa ditempati kembali," ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Selaparang BIL mengeluarkan peringatan dini cuaca, khususnya di seluruh Pulau Lombok akan terjadinya hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di beberapa wilayah.
Disamping itu, BMKG juga memberikan peringatan dini terkait adanya gelombang setinggi 2,5 meter di perairan selatan NTB.
"Perkiraan cuaca seperti ini akan masih berlangsung hingga Jumat di sebagain besar wilayah di Pulau Lombok," kata Kepala BMKG Catur Winarti.