REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan uang kartal senilai Rp 3,4 triliun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat di daerah ini selama perayaan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.
"Kami siapkan untuk kebutuhan Perbankan juga untuk stok uang kami selama Natal dan Tahun Baru," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Rabu.
Menurut Arief, persediaan uang Rp 3,4 triliun tersebut dialokasikan untuk kebutuhan perbankan Rp 1,5 triliun, dan sisanya untuk stok minimum kas BI DIY sekitar Rp 1,8 triliun.
Ia mengatakan tingkat kebutuhan perbankan tersebut mengalami kenaikan dibanding saat perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 yang rata-rata masih mencapai Rp 1,3 - Rp 1,4 triliun.
Menurut dia, untuk Natal dan Tahun Baru BI DIY tidak membuka loket penukaran uang baru seperti pada saat Lebaran. Sebab, menurut dia kebutuhan uang selama Natal dan Tahun Baru lebih cenderung didominasi para wisatawan yang tidak membutuhkan uang pecahan baru.
"Meski demikian kami tetap akan melayani penukaran uang melalui kas keliling," kata dia.
Wisatawan yang datang ke Yogyakarta, menurut dia diperkirakan tidak banyak membawa uang fisik, sehingga justru membutuhkan stok uang di ATM.
Oleh sebab itu, menurut Arief kebutuhan Perbankan mencapai Rp1,5 triliun tersebut, sebagian besar diperuntukkan untuk pengisian uang di ATM mencapai Rp 1,4 triliun, dan Rp1 triliun untuk uang pecahan.
"Harapan saya kebutuhan masyarakat akan uang di Yogyakarta mencukupi," kata dia.