REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sedikitnya empat kepala keluarga warga Kampung Sukaresmi, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, Jabar terpaksa mengungsi karena rumah mereka nyaris ambruk akibat pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut, Rabu (23/12).
Petugas dari Polsek Cikalongkulon, mengimbau puluhan kepala keluarga lainnya untuk waspda dan segera mengungsi jika pergerakan tanah di wilayah tersebut terus meluas.
"Kami telah mengimbau warga untuk mengungsi jika pergerakan tanah terus meluas, untuk menghindari hal tidak diinginkan," kata seorang petugas berpakaian polisi yang minta namanya tidak dicantumkan.
Dia menjelaskan, saat ini pergerakan tanah merusak empat rumah warga dan satu mushalla dan mengancam puluhan rumah lainnya, namun hanya empat kepala keluarga yang telah mengungsi ke rumah sanak saudarnya yang dinilai aman dari pergerakan tanah.
Sedangkan peristiwa tersebut, ungkap dia, telah dilaporkan pada atasannya dan aparat setempat serta dinas terkait di Pemkab Cianjur. Namun hingga malam menjelang belum ada petugas dari dinas terkait yang datang ke lokasi.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Indra, mengatakan, sebelum pergerakan tanah merusak rumah warga dan mushalla, pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke pihak kecamatan melalui desa. Dimana pihak kecamatan meminta warga untuk siaga dan segera mengungsi jika pergerakan tanah terus meluas.
"Untuk pergerakan tanah terjadi setiap setengah jam sekali, meskipun tidak menuju perkampungan, namun mengarah ketebing di pinggiran kampung sehingga dapat mengancam puluhan rumah warga. Saat ini warga sudah siap mengungsi jika pergerakan tanah terus terjadi," katanya.
Pergerakan tanah tambah dia, terjadi setelah hujan turun dengan deras sejak beberapa hari terakhir yang tidak begitu besar, namun menjelang siang pergerakan tanah kembali terjadi setelah hujan turun disertai angin kencang.