Rabu 23 Dec 2015 18:50 WIB

Kasus Kekerasan Wanita di Palembang Menurun

Seorang pria membuat spanduk untuk aksi protes menentang kekerasan terhadap wanita di India.
Foto: REUTERS
Seorang pria membuat spanduk untuk aksi protes menentang kekerasan terhadap wanita di India.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Direktur Eksekutif Women's Crisis Centre Palembang menyatakan pada tahun 2015 ini kasus kekerasan yang dilaporkan ke WCC secara jumlah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Direktur Eksekutif Women's Crisis Centre (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izi menyampaikan hal itu saat laporan pertanggungjawaban publik WCC Palembang, Rabu (23/12).

Menurut dia, kasus yang dilaporkan ke WCC Palembang dan didampingi pada tahun 2015 hanya 261 kasus, sedangkan tahun 2014 mencapai 279 kasus.

Berdasarkan catatan WCC Palembang tahun 2015, perkosaan dan pelecehan seksual (kekerasan seksual) merupakan bentuk kekerasan yang masih terbanyak dialami perempuan di Sumsel.

Ia mengatakan, pada tahun 2015, kasus kekerasan seksual, antara lain berupa perkosaan, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, pemaksaan aborsi dan lain-lain paling banyak didampingi WCC Palembang.

Karena itu, lanjutnya, pada 2015 WCC Palembang bersama organisasi perempuan khususnya organisasi pengada layanan di Indonesia mendesak disahkannya RUU penghapusan kekerasan seksual demi keadilan, kebenaran, pemulihan dan jaminan tak berulang.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan terkait isu penghapusan kekerasan seksual, adalah melakukan sosialisasi berupa kampanye dengan berbagai cara, katanya.

Ia menyatakan, sepanjang tahun 2015, WCC Palembang telah memberikan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan meliputi perkosaan dan pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dalam pacaran dan lain-lain.

Dalam melakukan kerja pendampingan WCC Palembang tidak bekerja sendirian, tetapi juga melakukan jejaring dengan berbagai pihak antara lain badan, kantor, bagian/badan pemberdayaan perempuan dan anak di provinsi maupun di kabupaten dan kota di Sumsel, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement