Rabu 23 Dec 2015 16:02 WIB

Komisi V DPR Minta Jadwal Penerbangan Diperketat

Red: Nur Aini
 Petugas melakukan simulasi evakuasi pasien pada simulasi Kesiapsiagaan Penanggulangan PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin (14/12). (foto : Septianjar Muharam)
Petugas melakukan simulasi evakuasi pasien pada simulasi Kesiapsiagaan Penanggulangan PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin (14/12). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis meminta pihak Kementerian Perhubungan untuk memperketat jadwal penerbangan pesawat ke berbagai daerah di musim penghujan saat ini, karena berisiko terjadinya kecelakaan.

"Saya sudah kontak pihak Kementerian (Perhubungan) melalui pak Direktur Jenderal Perhubungan dan Transportasi untuk melihat dan memperketat jadwal penerbangan pesawat ke daerah-daerah," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (23/12).

Hal itu disampaikannya berkaitan dengan tergelincirnya pesawat jenis "embraer" milik maskapai penerbangan Kalstar Aviation yang tergelincir pada Senin (21/12) malam di Bandara El Tari Kupang. Pilot diduga kuat mengambil posisi mendarat di pertengahan landasan sehingga tergelincir keluar dari landasan pacu sejauh sekitar 200 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sebanyak 125 penumpang dan lima orang awak pesawat dinyatakan selamat dari musibah tersebut.

Menurut dia, di musim penghujan seperti saat ini, baik cuaca serta jalur pendaratan pada saat mendaratnya pesawat akan sangat berbahaya jika sang pilot tidak berhati-hati. Oleh karena itu memperketat penerbangan menurutnya sangat bermanfaat demi keselamatan penumpang pesawat sendiri.

"Saat ini kan lagi musim penghujan. Terkadang cuaca susah diprediksi. Apalagi peningkatan penumpang pesawat juga semakin terlihat. Namun pengawasan terhadap maskapai juga harus dilakukan," ujarnya.

Di samping itu menurutnya perlu juga dilakukan pengecekan terhadap pesawat dan pilotnya. Untuk pilot sendiri bisa dicek kesehatannya.

Fary mengatakan, ia pada Selasa (22/12) kemarin sudah memantau sendiri kondisi pesawat Kalstar Aviation yang tergelincir keluar dari runaway 25 yang berjarak sekitar 200 meter.  "Saya sudah lihat sendiri lokasi tergelincirnya pesawat tersebut. Dan masih banyak bagasi yang belum diturunkan. Semua bagasinya akan diturunkan setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement