Selasa 22 Dec 2015 19:22 WIB

Presiden: Listrik Urusan Pemerintah

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan urusan listrik bukan masalah PT PLN (Persero) semata, sebab urusan listrik telah menjadi urusan negara dan pemerintah.

Jokowi mengungkapkan, setiap berkunjung ke daerah masyarakatnya selalu mengeluhkan masalah defisit listrik. ''Keluhannya sama, listriknya byar pet dan listriknya kurang,'' katanya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12).

Ia menekankan, hal tersebut bukan merupakan kesalahan menteri dan Dirut PLN. Tetapi, masalah tersebut harus diselesaikan.

Jokowi menilai, program 35 ribu mega watt (MW) merupakan hitung-hitungan kebutuhan listrik yang dihitung dari sudut pertumbuhan ekonomi. Presiden optimistis target tersebut berhasil dipenuhi.

Presiden menerangkan, pencapaian target bisa dilakukan dengan memangkas perizinan yang berbelit.  Pada pertemuan dengan kontraktor kelistrikan, Presiden juga menanyakan kemajuan suatu proyek-proyek di daerah. Jawabannya beragam, ada yang tidak hadir sampai dengan tidak bisa memenuhi permintaan tenggat penyelesaian Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement