REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari Ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember di Indonesia memberikan dampak positif bagi para pedagang bunga di Kota Bogor, Jawa Barat. Omzet yang dikantongi para pedagang meningkat drastis karena banyak masyarakat membeli bunga untuk ibunya.
"Dari pagi ramai pembeli, enggak berhenti-berhenti," kata Rizki Imamudin Maulana Saputra (22 tahun), pedagang bunga kaki lima di kios Rafly Florist, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bogor, Selasa (22/12).
Ia memprediksi, omzetnya hari ini akan tembus hingga Rp 800 ribu setelah dikalkulasi nanti. Padahal, di hari biasa, Rizki hanya mengantongi Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. (Baca: Seribu Bunga untuk Ibu di Papua).
Momen yang padat pembeli antaralain Hari Valentine, Hari Ibu, dan Hari Natal. Pada perayaan khusus tersebut, ia menyiapkan modal lebih untuk mengambil pasokan bunga lebih banyak dari Bandung.
Di kiosnya, Rizki yang mengikuti jejak orang tuanya menggeluti usaha tersebut menjual berbagai jenis bunga. Diantaranya mawar, krisan, aster, lili, dan bunga matahari.
"Yang jadi favorit mawar, apalagi mawar merah pasti banyak lakunya," kata ia.