REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyerahkan sertifikat Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, sebagai kawasan geopark nasional, Selasa (22/12) di Aula Timur Gedung Sate. Sertifikat tersebut, diterima langsung oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dihadiri oleh perwakilan dari Unesco.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, kawasan Geopark Ciletuh bisa menjadi kawasan Geopark Global Network yang diakui dunia pada 2017. Geopark ini, bisa menjadi taman rekreasi, dan penelitian. Sekaligus, memberdayakan ekonomi.
"Jadi memang betul-betul menjadi Taman Bumi yang Insya Allah bisa bermanfaat bagi masyarakat, jadi bisa " katanya.
Menurut Deddy, Pemprov Jabar berkomitmen memperbaiki infrastruktur di Geopark Ciletuh setelah adanya sertifikat dan mempromosikan tempat ini kepada publik. Walaupun, memang untuk mempromosikan Geopark itu pengunjung harus dibatasi. "Pengunjungnya harus diatur enggak boleh sembarangan supaya tidak rusak," katanya.
Tempat yang tak bisa sembarangan dimasuki orang, kata dia, seperti gunung, bebatuan dan hutan. Di kawasan ini, akan dibentuk lembaga khusus oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan masyarakat sekitar untuk mengatur mekanisme di Geopark Ciletuh.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri akan memperkenalkan Geopark Ciletuh kepada dunia lewat forum Global Geoparks Network di Osaka, Jepang, pada 15 September 2015. Pemprov Jabar, sudah berkomitmen tahun ini Ciletuh akan menjadi geopark secara nasional dulu.
"Nah, pada 15 September mendatang kami akan ke Osaka, Jepang, untuk mempresentasikan Geopark Ciletuh ke seluruh dunia," kata Deddy.
Menurut Advisory Mission Unesco Geopark Ciletuh, Guy Martini, Ciletuh ke depan bisa menjadi pilot project Unesco global geopark. Karena, Ia sudah datang ke puluhan geopark di dunia, tapi baru sekarang ada geopark yang didukung penuh oleh perusahaan BUMN yang cukup kuat.
Selain itu, kata dia, telah dibentuk tim yang sangat kuat untuk mengelola geopark. Ke depan, pengelola Ciletuh juga harus bekerja keras karena kawasan Ciletuh harus diperluas ke utara. Selain itu, dengan keberadaan Ciletuh ini bisa diintegrasikan dengan Pelabuhan Ratu yang saat ini sudah menjadi objek wisata. "Ciletuh, bisa kerja sama dengan hotel, untuk promosi ke Ciletuh," katanya.
Sedangkan menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Geopark Ciletuh, Yunus Kusumahbrata, di tataran nasional sudah memiliki beberapa geopark nasional. Misalnya, geopark Rinjani. Pihaknya, menerima usulan Ciletuh menjadi Geopark nasional 11 November 2015. "Kami pelajari pengajuan ini satu-satu. Setelah dikaji, geopark Ciletuh ini layak menjadi geopark nasional," katanya.
Konsep geopark, kata dia, berbeda dengan konsep lain objek wisata yang lain. Geopark ini, harus menjamin masyarakat bisa sejahtera. Ini, harus ada pembinaan pada masyarakat, diajak ikut serta, dilatih dan dibiasakan mengelola manajemen wisata. "Ini, perlu waktu 4 sampai 5 tahun untuk menimbulkan ekonomi kreatif masyarakat," katanya.